Dzurriyah Nabi MUHAMMAD SAW
baca juga:silsilah Nabi Muhammad sampai ke Nabi Adam a.s
Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemimpin agama, sosial, politik dan pendiei agama islam. Nabi Muhammad diberikan wahyu untuk memberitakan dan meluruskan ajaran sebelum Nabi Muhammad. Dan selalu mengajak umat manusia untuk beraakhlak yang baik dan hanya menyembah pada satu tuhan yaitu Allah.Nabi mempunyai Ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab.Dan ibu beliau bernama Aminah binti Wahab bin Abdil Manaf bin Zuhroh bin Kilab.Setelah jadi yatim piatu Nabi dirawat oleh Kakek Abdul Muthalib lalu Paman Abu Thalib. Nabi juga mempunyai paman yang sangat menentang pada dakwah beliau yaitu Abu Lahab bin Abdul Muthalib dan Abu Jahal (sepupu Nabi).
Dan Nabi mempunyai 11 istri yang 2 pergi meninggalkan Nabi dahulu yang 9 ditinggal Nabi dulu.Inilah Wanita-Wanita pilihan yang dijamin masuk surga karena menjadi Istri Nabi Muhammad SAW:
1. Khadijah bin khuwalid
Seorang wanita luar biasa yang tinggal di Arab pada abad ke-6. Dia lahir dari keluarga kaya dan terpandang di kota Mekkah, dan dikenal karena kecerdasan, kecantikan, dan karakternya yang kuat. Sebagai seorang wanita muda, Siti Khadijah menjadi seorang pengusaha wanita yang sukses, menjalankan bisnis perdagangan yang berkembang pesat di Jazirah Arab. Siti Khadijah menjadi istri Rasulullah selama 25 tahun dan Nabi tidak pernah menikah sebelum Siti Khadijah wafat.Khadijah wafat saat berumur enam puluh lima tahun.
2. Saudah binti Zam’ah bin Qais bin Abdul Wad.
Nasabnya bertemu Rasulullah pada Lu’ay bin Ghalib.Beliau istri Rasulullah yang terlibat langsung dalam peristiwa sebab turunnya ayat hijab. Sebelum datangnya perintah dari Allah untuk berhijab, istri-istri Nabi tidaklah berhijab, dan tidak pula beliau memerintahkan mereka berhijab. Ia dikenal memiliki otak cemerlang dan berpandangan luas. Ia pertama kali menikah dengan anak pamannya yaitu Syukran bin Amr.
3. Aisyah binti Abu Bakar.
Dalam penulisan Islam, sering ditambahkan pula gelar “ام الموءمنين” (Ibu orang-orang Mukmin),Satu-satunya istri Nabi Muhammad yang dinikahi dalam status perawan.Ia adalah istri kesayangan Rasulullah SAW dan putri dari salah satu khulafaur rasyidin yaitu Abu Bakar r.a.Beliau ini kerap dijadikan sumber otoritatif terkait hadis dan pengetahuan fikih dalam Islam.Beliau meriwayatkan 2.210 hadits Nabi.Beliau kisahnya juga ada dalam Al-Qur’an ketika ada yang menuduhnya berzina dengan sahabat Nabi ketika tertinggal rombongan.
Baca juga: "Kisah Aisyah binti Abu Bakar, Istri Raulullah”
4. Hafshah binti Umar bin Khatab.
Ia seorang janda dari seorang pria bernama Khunais bin Hudhafah al-Sahmiy yang meninggal dunia saat Perang Badar. Ia adalah seorang wanita mulia penghafal Alquran, rajin berpuasa, dan qiyamullail (sholat malam). Kemuliaan itulah yang membuat dirinya berdampingan dengan Rasulullah.Beliau putri dari salah satu khulafaur rasyidin Umar bin Khatab r.a. Ia berasal dari suku Arab Adawiyah yang dilahirkan lima tahun sebelum masa Rasulullah SAW diangkat sebagai Nabi.
5. Zainab binti Khuzaimah
Ia lahir sebelum tahun ke-13 Rasul mendapatkan kenabiannya.Yang dikenal dengan kebaikan, kedermawanan, dan sifat santunnya terhadap orang miskin. Dia adalah istri Rasulullah SAW kedua yang wafat setelah Khadijah r.a. Untuk memuliakan dan mengagungkannya, Rasulullah mengurus mayat Zainab dengan tangan dia sendiri. Sifat penyantun yang dimilikinya pun sudah ada sebelum beliau mengetahui bahwa dengan sifatnya dapat mendatangkan pahala dari Allah SWT. Dalam kehidupan beragamanya, Sayyidah Zainab termasuk kelompok wanita pertama yang memeluk Islam. Sejak memeluk Islam, beliau menolak syirik dan menyembah berhala. Beliau juga selalu menjauhkan diri dari perbuatan Jahiliyah.
6. Ummu Salamah
Menikah dengan Nabi Muhammad pada usia dua puluh sembilan tahun, setelah suami pertamanya meninggal karena luka yang diterimanya saat bertempur dalam pertempuran Uhud. Ummu Salamah dan suaminya adalah bagian dari migrasi ke Abyssinia. Hidupnya dipenuhi dengan contoh kesabaran dalam menghadapi cobaan dan kesengsaraan. Pernikahannya dengan Nabi menjadi jawaban dari Allah atas do’anya. Ummu Salamah meriwayatkan lebih dari 300 hadits,banyak dari mereka tentang perempuan. Ummu Salamah hidup lebih lama dari semua istri lainnya dan meninggal pada usia delapan puluh empat tahun.
7. Juwairiyah binti al-Harits al-Mushthaliqiyyah al-Khuza’iyyah
Yang lebih dikenal dengan Juwairiyah binti al-Harits.Ia adalah putri dari al-Harits bin Abi Dhirar al-Khuza’iyyah al-Musthaliqiyyah yakni kepala suku Bani Musthaliq. Nama aslinya adalah Barrah dan Rasulullah saw. mengganti namanya menjadi Juwairiyah, lengkapnya yakni Juwairiyah binti al-Harits yang kemudian hari menjadi istri Rasulullah dan membawa banyak berkah bagi sekitar. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Juwairiyah digambarkan sebagai perempuan menawan yang selalu menarik perhatian. Siapa pun yang melihatnya akan terpesona. Juwairiyah menjadi tawanan Tsabit bin Qois bin Syammas sesudah pembagian ghanimah dari perang al-Muraisi’ (5/6 H) yang sering disebut sebagai Perang Bani Musthaliq. Pernikahan Rasulullah saw. dengan Juwairiyah pun menjadi sebab dibebaskannya seratus keluarga Bani Musthaliq. Juwairiyah binti al-Harits disebut-sebut sebagai perempuan yang paling banyak berkahnya.Juwayriyah menikah dengan Nabi selama enam tahun, dan hidup selama tiga puluh sembilan tahun setelah kematiannya. Dia meninggal pada usia enam puluh lima tahun.
8. Zaynab binti Jahsy
seorang gadis muda dari garis bangsawan Quraisy pernah menikah dengan budak Nabi Muhammad yang dibebaskan dan anak angkat Zaid, seorang pria yang sangat dekat dengan Nabi.Pernikahan mereka berumur pendek dan penuh badai dan untuk menyenangkan mereka berdua, Nabi Muhammad mengizinkan mereka untuk bercerai.Hal ini menyebabkan dilema karena perceraian disukai dan meninggalkan seorang wanita dalam situasi yang sulit sebagai cara untuk menyenangkan semua pihak termasuk keluarga Zaynab dia menikah dengan Nabi Muhammad.Ayat-ayat dalam Al-Qur’an diturunkan untuk menangani masalah ini dengan menikahi Zaynab.
9. Ummu Habibah Ramlah binti Abi Sufyan al-Umawiyyah al-Qurasyiyah al-Kinaniyyah
atau lebih dikenal dengan Ummu Habibah. Nama beliau adalah Ramlah binti Abu Sufyan (Shakhr) bin Harb bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf al-Umawiyah. Ia dilahirkan 25 tahun sebelum hijrah. Dan wafat pada tahun 44 H.Ibunya adalah Shafiyah binti Abi al-Ash bin Umayyah. Ibunya merupakan bibi dari Khalifah Utsman bin Affan r.a. Dari sisi nasab, Ummu Habibah adalah wanita Quraisy yang tersambung nasabnya dengan Nabi pada Abdu Manaf. Dan tidak ada seorang pun istri beliau yang beliau nikahi melalui jarak jauh seperti Ummu Habibah. Kedudukan lainnya, ia adalah putri dari tokoh besar Mekah dan pemimpinnya, Abu Sufyan bin Harb. Tentu keislamannya sangat beresiko bagi dirinya dan membuat malu ayahnya. Ia tahu memeluk Islam ibarat menyodorkan diri pada bahaya besar. Tak ragu lagi, pasti membuat sang ayah murka. Karena itulah ia menempuh perjalanan jauh dan melelahkan bersama sang suami menuju Afrika nun jauh di sana. Hijrah ke Habasyah. Beratnya hijrah semakin terasa lagi ketika suaminya (Ubaidillah bin Jahsy) murtad pada agama nasrani dan meninggalkannya,sedangkan saat itu ia tengah mengandung anaknya. Inilah perjuangan di jalan Allah. Membuktikan kesungguhan dan kedalaman imannya kepada Allah Ta’ala.Lalu Allah mengganti kesusahannya dengan Pernikannya dengan Nabi Muhammad SAW.
10. Shafiyah binti Huyay
yang berasal dari suku Bani Nadhir. Ketika menikah, ia masih berumur 17 tahun. Ayahnya adalah ketua suku Bani Nadhir, salah satu Bani Israel yang bermukim disekitar Madinah.Ketika Bani Nadhir diusir dari Madinah oleh Nabi Muhammad pada tahun 625 karena berkhianat dalam perjanjian,keluarganya pun bermukim di Khaybar.Ayahnya dan saudara laki-lakinya lalu pergi dari Khaybar untuk bergabung dengan pasukan Makkah dan Badui dalam perang menghadapi pasukan Nabi Muhammad di Madinah pada Pertempuran Khandaq. Ketika orang-orang Makkah mundur, Nabi Muhammad pun mengepung Banu Qurayza. Setelah kekalahan Banu Qurayza di tahun 627, ayah Shafiyah, Huyay bin Akhtab yang merupakan musuh lama Nabi Muhammad, ditangkap dan dieksekusi atas perintah beliau. Pasca perang Khandaq, Shafiyah menjadi salah satu tawanannya kaum muslimin. Salah seorang sahabat Nabi Muhammad, yaitu Dihyah, meminta kepada Nabi supaya dirinya diperbolehkan mengambil salah satu tawanan untuk dijadikan budak.Nabi pun mengizinkan dan Dihyah mengambil Shafiyah. Mengetahui hal itu para sahabat Nabi lainnya melapor kepada Nabi, bahwa Dihyah telah mengambil putri dari kepala suku Banu Nadhir yang kecantikannya begitu luar biasa dan belum pernah mereka lihat sebelumnya.Nabi pun memanggil Dihyah dan mengambil Shafiyah untuk diri beliau. Nabi kemudian mengirimkan Shafiyah ke ibu dari Anas bin Malik untuk dihiasi.Dan malamnya dikembalikan kepada Rasulullah untuk beliau nikahi. Shafiyyah meninggal dunia pada bulan Ramadhan tahun 50 Hijriyah pada masa khilafah Mu’awiyah,inilah pendapat jumhur ulama.Usianya ketika meninggal dunia adalah 60 tahun.
11. Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyyah al-‘Amiriyyah
Salah seorang istri Rasulullah SAW yang dinikahi terakhir kalinya. Ia merupakan adik dari Ummu Fadl, istri paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib. Maimunah termasuk seorang wanita mukminah yang menyerahkan dirinya dalam Islam dan kepada Rasulullah SAW di saat keluarganya masih hidup dalam kepercayaan jahiliyah.Keimanan Maimunah yang menyerahkan jiwa dan raganya dalam Islam dicatat oleh Allah SWT dakam firmannya, Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 50. Maimunah Menikah dengan Rasulullah SAW dalam keadaan janda. Maimunah menceritakan keinginannya kepada Abbas yang ingin masuk Islam secara terang-terangan dan ingin bersanding dengan Rasulullah SAW.Mengetahui keinginan saudara iparnya, Abbas tidak sedikit pun ragu untuk segera menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan maksud dan keinginan dari Maimunah binti Al Harits tersebut.Setelah Rasulullah SAW mengetahui keinginan Maimunah binti Al Harits yang ingin menjadi istri beliau, Rasulullah SAW pun akhirnya menerimanya dengan mahar 400 dirham.Maymunah tinggal bersama Nabi selama lebih dari tiga tahun, sampai kematian Nabi.Dia sangat baik hati dan keponakannya,Ibnu Abbas, yang kemudian menjadi sarjana terbesar Al-Quran, belajar banyak dari pengetahuannya. Maimunah wafat di usia 80 tahun di tahun 61 Hijriah pada masa khalifah Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Sebelum wafat, beliau berpesan agar dimakamkan di tempat dirinya melaksanakan walimatul 'ursy atau pernikahan dengan Rasulullah SAW.
Dan dari 11 istri tersebut Nabi Muhammad mempunyai 6 anak dari Siti Khadijah, yaitu Qashim, Abdullah, Zaenab, Ruqayah, Ummi Kultsum, dan Fatimah. Sedangkan satu orang anak dari Mariyah al-Qibthiyah, yaitu Ibrahim.Inilah sedikit cerita tentang anak Nabi Muhammad SAW:
1). Qasim adalah anak sulung namanya memiliki arti 'pemberi imbalan', namun sayangnya, ia tidak memiliki umur panjang dan wafat saat berusia 2 tahun serta dimakamkan di Jannatul Mu'alla, Mekkah.
2). Abdullah anak kedua dari Nabi Muhammad SAW dan Khadijah, Abdullah pun tidak memiliki umur yang panjang. Ia mempunyai julukan yaitu al-Tayyib al-Taahir. Abdullah wafat di tahun 615 M.
3). Zaenab,ia adalah putri tertua. Zaenab ini pernah menikahi laki-laki yang belum menjadi pemeluk agama Islam bernama Abul Ash Al Rabi dan mempunyai dua anak laki-laki bernama Ali dan Ummayah.Hingga akhirnya suaminya memeluk agama Islam dan Zaenab menikah kedua kalinya secara Islam.
4). Ruqayah,7 tahun sebelum diutus sebagai nabi, Ruqayah lahir. Ia menikah dengan Ustman bin Affan dan memiliki seorang anak bernama Abdullah. Tetapi, sebelum menikah dengan Utsman, Ruqayah pernah disunting dengan seorang pemuda bernama Utbah, putra dari Abu Lahab bin Abdul Muththalib.Ruqayah meninggal tepat pada hari Perang Badar terjadi atau bersamaan dengan kabar kemenangan kaum Muslim kala itu.
5).Ummu Kultsum lahir tepat enam tahun sebelum diutus kenabian sebagai Nabi Muhammad SAW. Ia pernah menikah dengan Itaibah bin Abi Lahab, namun pernikahan itu tidak berlangsung lama. Hingga pada suatu ketika Ruqayah meninggal dunia, dan suaminya Utsman bin Affan menikahi Ummu Kultsum pada bulan Rabi'ul Awal.Mereka hidup bersama tanpa seorang anak pun sampai Ummi Kultsum meninggal dunia pada bulan Sya'ban.
6).Fatimah atau yang lebih dikenal dengan Fatimah Az Zahra merupakan anak Nabi Muhammad SAW dari Situ Khadijah yang paling dikenal karena kebaikan dan sifat mulianya.Namanya pun memiliki arti 'Fatimah yang selalu berseri'.Fatimah ini juga terkenal sebagai putri kesayangannya Rasul.Fatimah dilahirkan di Makkah, lima tahun sebelum Muhammad menerima wahyu pertama sebagai tanda kenabiannya.Fatimah menikah dengan sepupunya, Ali bin Abi Thalib yang merupakan putra dari Abu Thalib dan dikaruniai dua orang anak bernama Hassan dan Husain. Ia pun wafat pada 3 Ramadhan tahun 11 Hijriah.Enam bulan setelah Nabi wafat Fatimahlah yang pertama kali menyusul.
7). Ibrahim yang merupakan anak bungsu dari Nabi Muhammad SAW dengan istrinya Maria al Qibthiya. Cinta kasih Nabi Muhammad SAW kian mendalam,bukan disiapkan menjadi penggantinya setelah kehilangan kedua putranya, Qasim dan Abdullah.Bahkan Rasulullah tidak memikirkan anak atau siapa yang akan mewarisinya.Namun, Ibrahim pun hidup tak berlangsung lama. Nabi Muhammad SAW tampak sedih atas kematian putranya tersebut. Beliau pun bersabda, "Ibrahim, kami tidak dapat menolongmu dari kehendak Allah SWT".Kaum Muslimin pun banyak yang turut berduka-cita atas meninggalnya Ibrahim (putra terakhir Nabi yang masih hidup).
Jadi Nabi Muhammad tidak mempunyai anak lali-laki yang tumbuh sampai besar,karena menurut pendapat ulama’ jika Nabi mempunyai keturunan laki-laki ditakutkan akan ada kemunculan Nabi baru. Allah SWT ‘mengambil’ seluruh putra Rasulullah SAW saat masih kecil.
Allah SWT berfirman: مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS Al-Ahzab [33]: 40).
Setelah Nabi wafat pemimpinan islam jatuh pada khulafaur rasyidin yang ke empat-empatnya masih punya hubungan keluarga dengan Nabi ada yang menjadi mertua Nabi ada yang menjadi menantu Nabi.
Komentar
Posting Komentar