Tata Cara Mencari Ilmu

  


 Ilmu adalah Sesuatu hal yang diberikan kepada manusia untuk menemukan suatu hal yang baru.Banyak sekali anjuran untuk mencari ilmu,karena ilmu itu adalah perhiasan bagi pemiliknya,membimbing ke jalan kebenaran,benteng pelindung dari kesengsaraan. Dalam kitab ta’lim muta’alim juga diterangkan bahwa syarat mencari ilmu itu ada 6 yaitu:kecerdasan,semangat,kesabaran,ada biaya,nasehat guru dan waktu yang lama.Apabila tidak memenuhi syarat tersebut maka mencari ilmu akan terasa lebih sulit dan membosankan.Penting untuk diingat bahwa manfaat yang Anda dapatkan dari belajar  ini bergantung pada komitmen, ketekunan, dan upaya pribadi Anda dalam mempelajarinya. Selain itu juga faktor metode pembelajaran yang dibawakan guru juga menjadi salah satu faktor penyebab mudah tidaknya siswa memahami ilmu tersebut. Maka dari itu penting bagi guru dan murid yang memang mempelajarinya untuk bisa saling berkesinambungan dalam mencapai tujuan yang sama yaitu belajar hingga mahir agar bisa menjadi ahli di ilmu yang digeluti. Dan pelajar tidak akan meraih ilmu,memanfaatkan ilmunya kecuali dengan menghormati ilmu dan ahli ilmu.

1.Memuliakan atau Menghormati Ilmu.

Cara memuliakan ilmu dengan:

 a).Memuliakan Guru.

   Guru adalah seseorang yang mengantarkan murid menuju ilmu yang dicari.Dalam bait ke 21-24 kitab ta’lim menerangkan bahwa memuliakan guru ini lebih penting dari pada memuliakan siapapun karena begitu besarnya kewajiban seorang guru.Bahkan dijelaskan bahwa lebih memuliakan guru dari pada orang tua karena guru adalah pembimbing jiwa dan jiwa itu mutiara,Sedangkan orang tua itu pembimbing raga dan raga itu tempatnya mutiara. Cara menghormati guru adalah mencari ridho,menghindari murka dan patuh pada gurunya.Juga dengan menghormati anaknya atau orang yang punya hubungan darah dengannya.

 b).Memuliakan Kitab

   Secara bahasa kata kitab berasal dari bahasa Arab, kataba, yaktubu, kitāban, yang artinya “telah menulis”, “sedang menulis”, dan “tulisan”. Dan secara istilah makna kitab adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku. Kitab kuning berfungsi sebagai referensi dalam pengajaran islam. Kitab kuning ini sudah teruji kebenarannya karena dirumuskan oleh para ulama dengan berlandaskan pada Al-Qur`an dan Hadits. Isi dari kitab kuning terdiri dari ilmu-ilmu tentang islam seperti ilmu fikih, akidah, akhlak, tasawuf, hadist, hukum islam,tafsir dan lainnya. Saat ini sering kita jumpai orang-orang mulai abai terhadap kehormatan/kemuliaannya kitab.Mereka menaruh kitab sembarangan,tidak menaruhnya ditempat yang tinggi,menaruh di sembarang tempat,tidak menjaga dengan baik.Cara memuliakan kitab adalah dengan menulis yang baik,jelas dan tidak kabur.Sebisa mungkin menghindari menulis dengan warna merah,karena itu bukan ciri-ciri ulama’ salaf.Dianjurkan juga ketika mengambil kitab dalam keadaan suci dari hadats.Sebab ilmu itu cahaya wudhu juga cahaya,dengan begitu cahaya ilmu akan semakin cemerlang dengan adanya wudhu’.

2.Memuliakan atau Menghormati Ahli Ilmu.

  Ahli ilmu ini maksudnya orang-orang yang memberi kita ilmu meski tidak diruangan.Yang penting dia memberikan ilmu dimanapun dan siapapun itu.Termasuk juga para alim ulama’meski mereka bukan guru kita.Tapikan mereka punya ilmu jadi harus dihormati.Cara menghormati ahli ilmu adalah dengan berperilaku sopan,berakhlak (caranya hampir sama dengan memuliakan guru) kepada ahli ilmu.Kita  juga harus hormat pada orang yang sama-sama mencari ilmu (teman),orang yang lebih tua dari kita (orang yang lebih lama belajar dari pada kita).Pelajar hendaknya menghindari perilaku yang tercela,karena perilaku tercela itu bagaikan anjing dan malaikat tidak akan masuk ke rumah orang yang didalamnya terdapat anjing.Padahal pelajar itu perantaranya ilmu.

Dan suatu keharusan bagi pelajar untuk:

ü  Bersungguh-sungguh.

ü  Kontinius (terus-menerus).

ü  Pantang menyerah (tidak kenal lelah).

ü  Mudzakarah (saling mengingatkan pelajaran).

ü  Munadzarah (berdiskusi tentang pelajaran). 

ü  Musyawarah (memecahkan masalah bersama).

ü  Tawakal (berserah diri kepada Allah dalam menuntut ilmu).

ü  Semaksimal mungkin mengurangi kesibukan dalam urusan duniawi.

ü Tidak mengabaikan disiplin moral dan sunah.

üSebisanya menjauhkan diri dari mengunjing orang dan bergaul dengan orang yang  banyak bicara.



NB:Ingatlah bahwa umur itu pendek sedangkan ilmu itu sangat banyak.


Komentar

Postingan Populer