Siapa saja musuh kita

Musuh adalah lawan yang mengancam hidup kita (ketenangan,keselamatan).

Ada 4 musuh yang perlu kita perangi dengan sungguh-sungguh,yaitu:

1.DUNIA


 

Kita memang hidup di dunia tapi jangan sampai terlalu mencintainya,karena itu fana’ dan lebih sedikit dari yang sedikit,Barang siapa tenggelam di dalamnya maka ia lebih hina dari perkara yang hina. Isyarat larangan cinta dunia secara berlebihan juga disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah at-Taubah [9] ayat 24.Secara umum, surah at-Taubah [9] ayat 24 berisi tentang peringatan kepada manusia untuk tidak mencintai dunia secara berlebihan, apalagi sampai lebih cinta dari pada Allah swt dan rasul-Nya. Siapa yang berlaku demikian, maka ia harus berhati-hati akan datangnya siksa yang pedih di akhirat kelak (Tafsir Jalalain).Kata ahabba pada ayat di atas bermakna lebih cinta. Maksudnya, jika dunia lebih engkau – Muhammad dan pengikutnya – cintai daripada Allah swt dan rasul-Nya, maka tunggulah keputusan dari-Nya.Ini sebenarnya merupakan bentuk peringatan agar tidak cinta dunia secara berlebihan. Dalam konteks ini, yang semestinya terjadi adalah mendahulukan nilai-nilai Ilahi dibandingkan nikmat duniawi (Tafsir al-Misbah [5]: 560).Menurut Quraish Shihab, surah at-Taubah [9] ayat 24 bukanlah larangan mencintai keluarga atau harta benda, karena itu merupakan sifat alami atau naluri manusia. Hanya saja, ayat ini mengingatkan manusia untuk tidak cinta dunia secara berlebihan dan melampaui batas sehingga hal tersebut mengorbankan kepentingan agama, yakni mengenyampingkan Allah dan rasul-Nya.Jadi sukai dunia semestinya karena kita memang hidup di dunia,sukai dhohirnya saja jangan sampai dunia masuk ke hati.Dunia jadi musuh kita karena kalau seseorang itu sudah mencintai dunia dia akan lalai pada Allah (lupa sholat,sedekah puasa,belajar danlainnya)

2.DIRI SENDIRI 



Bukannya kita tidak boleh senang pada diri sendiri tapi maksudnya adalah hawa nafsu dalam diri kita sendiri.karena hawa nafsu itu dasarnya hina.Barang siapa kalah oleh hawa nafsu berarti dia kalah oleh kehinaan.Kalau kita terus mengikuti nafsu itu pasti tidak ada habisnya.Jadi jika hari ini masih ada orang yang suka mengolok orang lain dia mengikuti hawa nafsunya untuk berbuat hal yang tidak berguna, maka ingatlah bahwa sebenarnya yang bermasalah itu dia,karena masih sibuk melihat jelek/kurangnya orang lain tapi lupa dengan jeleknya sendiri.Jangan suka melihat jeleknya orang sebisa mungkin alihkan pada perkara lain.Awalnya hanya melihat,lalu memikirkan,lama-lama membicarakan (menggosip).Padahal tobatnya lebih sulit dari pada maksiat pada Allah,kalau maksiatnya pada Allah jika kita bertobat Allah memang Maha Pemaaf,sedangkan kalau maksiat kepada manusia belum tentu mereka memaafka dan jika tidak dimaafkan Allah juga tidak akan memaafkan.Jadi diri sendiri ini juga bisa jadi musuh terbesar jika kita tidak bisa mengontrolnya dan mengarahkan pada kebaikan.Misalnya kita hanya mencoba-coba bertemu laki-laki (pacar) satu kali kok terasa enak,maka kita akan melakukan pertemuan yang ke dua kalinya,tiga kalinya dan seterusnya sampai itu jadi kecanduan kita untuk terus bertemu dengan pacar kita,Jadi kalau terus menuruti nafsu kita maka tidak akan ada habisnya itulah musuh kita sebenarnya.

3.SETAN BANGSA JIN



Ini setan yang biasa mengganggu kita. Setan juga makhluk Allah dan banyak di dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa setan termasuk bangsa jin. Pada awalnya setan menyembah Allah, tinggal di langit bersama malaikat dan bisa masuk surga.lalu karena tidak mau bersujud pada manusia (Nabi Adam) setan dikeluarkan dari surga.Setan bangsa jin ini jadi musuh kita ketika bersekutu dengannya.Misalnya ketika kita sedang diuji berada dikeadaan terendah,apalagi masalah dunia jika seorang telah dikuasai (hatinya) oleh iblis, maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena cinta dunia tidak akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur.lalu setan datang dan menawarkan pertolongannya,lalu jika kita mau jadi sekutunya kesulitan kita akan teratasi tapi dia pasti meminta ganti.Jadi sebisa mungkin jauhilah setan bangsa jin ini dan tidak meminta bantuan pada setan karena nanti kita juga yang akan dirugikan.Mintalah apapun hanya kepada Allah memang kadang permintaan kita tidak langsung terkabul berbeda jika meminta pada setan pasti cepat terkabulnya tapi meminta pada setan kan harus ada penggantinya (seperti:tumbal dan lainnya) sedangkan kalau meminta pada Allah kan Allah tidak akan meminta gantinya karena memang semuanya milik-Nya Dia lah penguasanya.Jadi jika kita meminta sesuatu pada Allah kok belum dikabulkan maka, bersabarlah dan perbaiki dirimu lagi siapa tau jika Allah mengabulkan permintaanmu itu malah jadi bencana bagimu.


4.SETAN BANGSA MANUSIA




Dia memang manusia hanya saja perbuatannya seperti setan.Kita harus lebih berhati-hati pada bangsa manusia ini karena lebih berbahaya dari pada setan bangsa jin.Kalau setan bangsa jin hanya bisa membisik-bisiki tapi kalau manusia dia sama seperti kita,dia bisa mengajak secara langsung,berhadap-hadapan,melihat langsung,bahkan bisa bekerja sama dalam maksiat,contohnya:kita membangkang pada orang tua sebab melihat ketampanannya,berhadap-hadapan,berpacaran (bekerja sama dalam maksiat).itu semua bisa dilakukan oleh setan bangsa manusia.Dia memang manusia tapi perbuatannya seperti setan.Maka jauhilah sejauh-jauhnya setan bangsa manusia ini.Terkadang orang terdekat kita itu malah musuh terbesar kita.Dalam kitab ta’lim juga diterangkan,jika ingin tau tentang seseorang maka cukup hanya dengan mengetahui siapa temannya,sebab perilakunya pasti sama.Jika temannya baik pasti perilakunya juga baik.tapi kalau perilaku temannya buruk/jelek maka segera jauhilah.Perilakunya pasti tidak akan jauh dari perilaku temannya.Mengapa demikian? jawab:Misalnya si A berteman dengan si B awalnya si A ini rajin sholat tapi si B tidak,lalu kan mereka kemana-mana pasti bersama,suatu saat ketika mereka bermain dan tiba waktunya sholat saat si A akan sholat oleh si B dilarang karena si B sudah terbiasa meninggalkan sholat,mungkin awalnya si A tidak mau dan tetap sholat,lama kelamaan kalau pengaruh si B lebih besar maka si A akan jarang sholat jika diteruskan si A lama kelamaan juga akan terbiasa meninggalkan sholat.

Referensi:kitab “Dzurotunnashihin”

Jadi apakah kalian punya musuh selama ini?

Setelah tau siapa saja musuh kita,Apakah kalian masih mau berteman dengan musuh-musuh kalian itu?

Saranku sih sudahi pertemanan yang tidak ada faidahnya itu,apalagi pertemanan itu membawa pada hal-hal yang tidak baik.Kalian pasti bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.


Komentar

Postingan Populer