Macam-Macam Pintu Neraka
Macam-Macam Pintu Neraka
Inilah 7 tingkatan pintu neraka dan penghuninya
1. Neraka Jahanam
Mayoritas ulama tafsir, menyebut bahwa Jahanan adalah tingkatan teratas neraka yang dikhususkan bagi umat Muslim yang selalu berbuat maksiat dan pembohong.Dikemukan dimuka,tingkatan ini dihuni oleh para ahli tauhid.Mereka mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya.Kemudia,mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam surga,sehingga tingkatan ini menjadi kosong.
2.Neraka Lazha.
Menurut Mujahid dalam Tafsîr-nya, kata lazha sendiri berarti ‘menyala-nyala’. Hal ini sejalan dengan yang diinformasi dalam dalam Surat al-Lail, "Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala," (Q.S. al-Lail [92]: 14). Lantas, siapakah calon penghuni neraka ini? Lanjutan Surat di atas menyampaikan, "Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)," (Q.S. al-Lail [92]: 15-16). Menurut Muqatil ibn Sulaiman, Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala, maksud kalian di sana adalah para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan. Lebih lanjut, Syekh al-Samarqandi menafsirkan, maksud kata naran talazha dalam ayat tersebut adalah neraka sangat memberatkan para penghuninya, begitu marah kepada mereka, dan menakut-nakuti mereka dengan ringkikan panjangnya. Adapun orang-orang yang akan memasukinya, menurut al-Samaqandi, adalah mereka yang celaka di penghujung hayatnya karena mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah dan menghadap untuk menaati setan. Meski saat turunnya, ayat ini ditujukan kepada para penduduk Mekah yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, tetapi khithabnya berlaku umum. Artinya, siapa pun yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, mereka diancam dengan siksaan yang pedih dalam neraka Lazha ini.
3. Neraka Huthamah
Informasi tentang neraka ini dapat kita temukan dalam Surat al-Humazah, "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,” (Q.S. al-Humazah [104]: 4-8)”.Calon penghuni neraka Huthamah adalah kelakuan manusia yang sekarang menjadi kebiasaan, yaitu gibah,mereka yang mulutnya terbiasa mengumpat,bergosip yang nanti akan dibakar dengan panasnya api neraka yang beribu-ribu kali lipat panasnya dari api di dunia, orang yang suka mengadu domba atau namimah, dan orang yang terpedaya dengan harta kekayaannya. Mereka mengira bahwa harta akan membuat diri mereka kekal di dunia. Padahal, sejatinya harta dan kekayaan adalah perhiasan dunia, kecuali harta yang diinfakkan di jalan Allah swt. Yang bermanfaat dan menolong diri mereka hanyalah keimanan dan amalan saleh, "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia," (Q.S. al-Kahfi [18]: 46)
4. Neraka Sa'ir
Dalam Al-Quran, makna Sa‘ir itu sendiri adalah ‘menyala-nyala.’ Digambarkan dalam Surat al-Mulk, neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya. Setiap kali para penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya, “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab, “Benar ada, namun kami mendustakannya.” Akhirnya, terucaplah penyesalan mereka, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan piringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala ini”.Ini adalah tempat di mana para penghuninya selalu mendustakan pemberi peringatan, sekaligus orang-orang yang suka membantah tentang Allah SWT tanpa ilmu pengetahuan dan para pengikut setan yang jahat. Lanjutan surat itu menyatakan, "Yang telah ditetapkan terhadap setan itu bahwa siapa saja yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka," (Q.S. al-Hajj [22]: 4). Hal itu diperkuat oleh surat yang lain, "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka Sa’ir (yang menyala-nyala), yakni orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras," (Q.S. al-Fathir [35]: 6-7).
5. Neraka Jahim
Diinformasikan oleh Al-Quran bahwa neraka ini akan dihuni oleh orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah, (Q.S. [5]: 10), orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat-Nya dengan melemahkan kemauan untuk beriman (Q.S. al-Hajj [22]: 51). Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat, "Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat," (Q.S. Syu‘ara [26]: 91). Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. Pantaslah, menurut al-Thabari, Abu Jahal termasuk penghuni neraka ini. Lebih jelasnya lagi, para pendusta calon penghuni neraka ini dijelaskan dalam surah al-Muthaffifin, "Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu,” Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka Jahim," (Q.S. al-Muthaffifin [83]: 10-16).
6. Neraka Saqar
Umat Islam pasti tahu kalau salat adalah tiang agama. Jika mereka yang tidak melaksanakannya, maka mereka telah mencoba untuk merobohkan tiang agama itu sendiri.Di antara calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang tidak shalat, tidak menyantuni orang miskin, orang yang suka membicarakan yang batil, dan orang yang mendustakan hari Pembalasan. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Quran, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari Pembalasan,” (Q.S. Muddatsir [74]: 42-46). Tak hanya itu, neraka Saqar akan menjadi tempat kembalinya orang-orang yang berdosa dan sesat, "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka), 'Rasakanlah sentuhan api neraka Saqar!'” (QS. al-Qamar: 47-48)
7. Neraka Hawiyah
Disebutkan dalam banyak riwayat, neraka Hawiyah adalah tingkatan neraka yang paling bawah. Di sanalah orang-orang munafik berada. Orang-orang yang selalu ikrar beriman, namun hatinya adalah orang yang kufur.Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145). Orang munafik sendiri adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang beriman, namun hatinya adalah hati orang-orang yang kufur. Ada pula riwayat yang menyebutkan, pada suatu ketika Nabi saw. bertanya tentang para penduduk setiap tingkatan neraka. Malaikat Jibril menjawa, “Pintu paling bawah disebut dengan Hawiah. Ia dihuni oleh orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 145). Pintu kedua disebut dengan Jahim. Ia dihuni oleh orang-orang musyrik. Pintu ketiga disebut dengan pintu Saqar. Ia dihuni oleh orang-orang murtad. Pintu keempat disebut dengan Lazha. Ia dihuni oleh iblis dan para pengikutnya dari kaum Majusi. Pintu kelima disebut dengan Huthamah. Ia dihuni oleh kaum Yahudi. Pintu keenam disebut dengan Sa‘ir. Ia dihuni oleh kaum Nasrani.” Setelah itu, malaikat Jibril diam. Ditanya oleh Nabi saw., “Mengapa engkau tidak bercerita kepadaku tentang para penghuni pintu ketujuh?” Malaikat menjawab, “Wahai Muhammad, jangan kau tanya aku tentangnya.” Namun, Nabi terus mendesak. Akhirnya Jibril mau buka jawaban, “Pintu itu dihuni oleh para pelaku dosa besar dari dari kalangan umatmu. Mereka meninggal, dan tak sempat bertaubat.” Sungguh neraka adalah negeri kesengsaraan yang sangat mengerikan. Seringan-ringannya siksaaan di dalamnya sama sekali tak bisa dianggap enteng. Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw. bertanya tentang keadaan neraka, “Wahai Jibril, gambarkanlah kepadaku keadaan neraka dan panasnya.” Malaikat Jibril menjelaskan, “Sesungguhnya Allah menciptakan neraka, kemudian menyalakannya sejak seribu tahun sampai memerah. Kemudian, Dia menyalakannya lagi selama seribu tahun sampai memutih. Kemudian Dia menyalakannya lagi selama seribu tahun sampai menghitam. Tak heran, jika neraka itu hitam dan gelap. Dan demi Dzat yang mengutusmu nabi pembawa kebenaran, andai sebuah baju penghuni neraka diperlihatkan kepada penduduk bumi, niscaya para penduduk bumi akan mati seluruhnya. Andai setimba minuman neraka dikucurkan ke air yang ada di bumi, niscaya manusia yang mencicipinya akan terbunuh. Panjangnya rantai penghuni neraka adalah tujuh puluh siku, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, "Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta," (Q.S. al-Haqqah [69]: 32). Andai satu hasta rantai itu, yang panjangnya dari timur dan barat, diletakkan di atas gunung-gunung di dunia, niscaya gunung-gunung tersebut akan meleleh dan hancur. Kemudian, seandainya ada seseorang yang dimasukkan ke dalam neraka, kemudian dikeluarkan ke bumi, maka para penduduk bumi akan mati karena saking baunya aroma orang yang dimasukkan tadi.” Walhasil, beratnya siksaan dunia tak bisa dibandingkan dengan siksaan neraka. Seberat-beratnya siksaan dunia, berujung kematian. Sementara di neraka, tatkala daging dan kulit mereka hancur, daging dan kulit itu akan diganti dengan daging dan kulit yang lain, "Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab," (Q.S. al-Nisa’ [4]: 56). Wallahu a’lam.
Pintu-pintu tersebut juga merupakan penanda tingkat, artinya tidak berjajar ke samping melainkan berjajar ke bawah. Jarak tiap pintu dikatakan adalah perjalanan 700 tahun, sementara derajat panas masing-masing pintu 70 kali lipat.
kak lain kali kalau mau ngepost di edit dulu ya
BalasHapusiya kak maaf pemula
Hapus